COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV), jenis baru coronavirus yang pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit yang disebabkan 2019-nCov, yaitu Coronavirus Disease (COVID-19).
Gejala umum berupa demam ≥38°C, batuk kering, dan sesak napas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, atau pernah merawat/kontak erat dengan penderita COVID-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.
Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya. Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Seseorang juga bisa terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Jarak fisik sangat penting untuk mencegah penyebaran COVID-19. Apabila banyak orang tidak melakukan physical distancing, maka kasus positif COVID-19 akan semakin banyak dari hari ke hari.
Physical Distancing menjadi istilah pengganti Social Distancing dalam mencegah penyebaran COVID-19 sesuai dengan arahan WHO pada 23 Maret 2020. Alasan penggunaan frasa ini adalah, untuk mengklarifikasi bahwa ada perintah untuk berdiam diri di rumah demi mencegah penyebaran virus Corona. Namun, bukan berarti kita memutus kontak dengan teman atau keluarga secara sosial.
Mari kita putus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan melakukan jaga jarak fisik dan apabila tidak ada keperluan mendesak sebaiknya dirumah saja.
Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir adalah pertahanan pertama dari virus Corona. Di samping itu, ada cara-cara lain yang harus Anda ketahui untuk melindungi diri dan orang lain. Dapatkan panduan terbaru dari para ahli.
Virus Corona adalah penyakit baru dan para ahli masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Informasi berubah cepat dan banyak informasi menyesatkan beredar di masyarakat. Ikuti selalu informasi terbaru dari para ahli yang kredibel.
Gejala utama infeksi virus corona adalah demam, batuk dan sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan penyakit menahun (kronis) memiliki risiko lebih tinggi. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat mengalami 3 gejala itu.
Sampai saat ini COVID-19 belum memiliki vaksin, sehingga cara terbaik untuk tidak terinfeksi adalah dengan menghindari terekspos virus.
COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil (droplet) saat batuk atau bersin. Maka yang bisa Anda lakukan adalah:
Memiliki Gejala Mirip COVID-19?
COVID-19 memiliki gejala mirip dengan flu biasa. Virus dapat menyebar dari orang ke orang bahkan sebelum orang tersebut menunjukkan gejala.
Penting bagi Anda untuk menilai kondisi secara mandiri. Anda bergejala?
Kominfo Sulbar-- Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau biasa diistilahkan Visi dan PEN…
Kominfo Sulbar -- DPRD Sulbar menggelar rapat paripurna dengan agenda Penandatanganan Nota Kesepakatan Kebijakan Umum…
Kominfo Sulbar -- Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar menggelar rapat koordinasi persiapan deportasi pekerja migran…
Kominfo Sulbar-- Dalam melakukan pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak terlepas dari masalah ketidakjelasan data luasannya.…
Kominfo Sulbar -- Pergeseran pejabat administrator lingkup Pemprov Sulbar dilakukan oleh Gubernur Sulbar, di ruang…